Untuk hari ini saya akan memposting makalah hasil kelompok kami dari mata kuliah psikologi umum
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Medan, September 2016
Kelompok 3
Kelompok 3
Daftar
Isi
Kata Pengantar
………………………………………………………………………………..1
Latar Belakang
………………………………………………………………………………3
Rumusan Masalah, Tujuan,
Manfaat………………………………………………………….4
Landasan Teori
………………………………………………………………………………..5
Ulasan
Materi…………………………………………………………………………………7
Proses
Pembuahan………………………………………………………………………………10
Pembuahan……………………………………………………………………………………..11
Tahap-tahap Perkembangan Bayi dan
Balita………………………………………………….12
Kesimpulan……………………………………………………………………………………17
Kritik dan
Saran………………………………………………………………………………..18
Daftar Pusaka………………………………………………………………………………….19
BAB
I
1.1 Latar
Belakang
Perkembangan (Development) merujuk
pada pola kelanjutan dan perubahan yang mungkin terjadi pada seorang manusia
selama perjalanan hidupnya. Sebagian besar perkembangan meliputi pertumbuhan,
sekali pun kemunduran menjadi bagian di dalamnya (misalnya, kemampuan mengolah
informasi menjadi lebih lambat pada orang dewasa yang lebih tua). Para peneliti
yang mempelajari perkembangan merasa tergugah keingintahunnya pada sifat
perkembangan yang universal dan variasi yang terjadi pada tiap-tiap individu.
Pola dari perkembangan menjadi kompleks karena merupakan hasil dari beberapa
proses:
·
Proses Fisik (Physical
process) meliputi perubahan yang bersifat biologis individu. Gen yang
diwariskan dari orangtua, perubahan hormon selama masa pubertas dan menopause,
serta perubahan yang terjadi sepanjang hayat pada otak, tinggi badan dan berat
badan, dan kemampuan motoric, semua mencerminkan peran perkembangan dari proses
biologis. Psikolog merujuk proses pertumbuhan biologis tersebut sebagai
kematangan (maturation).
·
Proses kognitif
(Cognitif process) meliputi perubahan yang terjadi dalam pikiran, kecerdasan,
dan bahasa individu. Mengamati benda-benda bewarna-warni yang terayun di
ranjang bayi, menyusun kalimat tentang masa depan, membayangkan diri sendiri
sebagai seorang bintang film, mengingat nomor telepon baru-semua itu
menunjukan peranan proses kognitif dalam perkembangan.
·
Proses Sosial-Emosional
(Socioemotional process) meliputi perubahan dalam hubungan individu dengan
orang lain, perubahan pada emosi, dan perubahan dalam kepribadian. Senyuman
bayi sebagai respons atas sentuhan ibunya, seorang gadis yang menjadi asertif,
kegembiraan seorang remaja mengahadiri acara kelulusan, keagresifan seorang pria
dalam olahraga, serta kasih saying yang ditunjukkan oleh pasangan yang lebih
tua, semua itu menunjukkan peranan proses social-emosional.
Bagaimana bawaan dan
lingkungan memengaruhi perkembangan?
Kita
mempertimbangkan konsep genotipe (warisan genetika individu-materi genetika
yang sesungguhnya) dan fenotipe (sifat seseorang yang bisa diamati). Sekalipun
gen memerankan penting dalam perilaku manusia,gen bukan satu-satunya yang
menentukan siapa diri kita. Gen hadir dalam konteks lingkungan yang kompleks
dimana organisme membutuhkannya untuk kelangsungan hidup. Lingkungan meliputi
seluruh kondisi fisik dan social di sekitar serta pengaruh yang memberikan
dampak pada perkembangan makhluk hidup. Ahli biologi yang mempelajari hngga
hewan yang sederhana pun sepakat, bahw memisahkakn pengaruh gen pada hewan dan
pengaruh dari lingkungan sekitarnya nyaris mustahil dilakukan (Hartwell, 2008;
Lewis, 2007).
1.2 Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
tahap-tahap masa perkembangan periode prenatal ?
2. Apa saja bahaya fisik yang umum selama periode prenatal ?
3. Bagaimana pola perkembangan fisik selama bayi ?
4. Bagaimana perkembangan fisik pada awal masa kanak-kanak ?
2. Apa saja bahaya fisik yang umum selama periode prenatal ?
3. Bagaimana pola perkembangan fisik selama bayi ?
4. Bagaimana perkembangan fisik pada awal masa kanak-kanak ?
1.3
Tujuan
1. Membantu
mahasiswa berpikir kritis dan rasional untuk mengetahui perkembangan masa prenatal sampai anak-anak.
2. Memahami mahasiswa untuk berpola pikir ilmiah
2. Memahami mahasiswa untuk berpola pikir ilmiah
1.4
Manfaat
1. Memberikan mahasiswa pengetahuan
mengeanai perkembangan prenatal sampai anak-anak
BAB II
2.1 Landasan Teori
Perspektif
Teoritis
Teori secara umum jatuh di dalam perspektif luas yang menekankan perbedaan jenis dari proses perkembangan dan mengambil posisi yang berbeda terhadap isu-isu yang dideskripskan di bagian sebelumnya. Perspektif ini memengaruhi pertanyaan yang ditanyakan oleh peneliti, metode yang mereka gunakan, dan bagaimana mereka menginterpretasikan data. Lima perspektif utama yang banyak mendasari pengaruh teori dan penelitian mengenai perkembangan manusia: (1) Psikoanalisis, yang berfokus pada emosidan dorongan tidak sadar; (2) Belajar, yakni studi-studi yang ada mengamati perilaku; (3) Kognitif, yakni melakukan analisis terhadap proses berpikir; (4) Kontekstual, yaitu menekankan dampak dari historis, sosial, dan konteks budaya; dan (5) Evolusioner/sosiobiologis yang mempertimbangkan evolusioner dan biologis menjadi dasar dari perilaku.
Teori secara umum jatuh di dalam perspektif luas yang menekankan perbedaan jenis dari proses perkembangan dan mengambil posisi yang berbeda terhadap isu-isu yang dideskripskan di bagian sebelumnya. Perspektif ini memengaruhi pertanyaan yang ditanyakan oleh peneliti, metode yang mereka gunakan, dan bagaimana mereka menginterpretasikan data. Lima perspektif utama yang banyak mendasari pengaruh teori dan penelitian mengenai perkembangan manusia: (1) Psikoanalisis, yang berfokus pada emosidan dorongan tidak sadar; (2) Belajar, yakni studi-studi yang ada mengamati perilaku; (3) Kognitif, yakni melakukan analisis terhadap proses berpikir; (4) Kontekstual, yaitu menekankan dampak dari historis, sosial, dan konteks budaya; dan (5) Evolusioner/sosiobiologis yang mempertimbangkan evolusioner dan biologis menjadi dasar dari perilaku.
Tabel 2.1 Lima Perspektif Mengenai Perkembangan Manusia
Perspektif
|
Teori-Teori Penting
|
Proposisi Dasar
|
Psikoanalis
|
Teori
Psikoseksual Freud
Teori
Psikoseksual Erikson
|
Perilaku dikontrol
oleh dorongan tidak sadar yang sangat kuat.
Kepribadian
dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan perkembangan melalui serangkaian
krisis.
|
Belajar
|
Behaviorisme
atau teori belajar tradisional (Pavlov, Skinner, Watson)
Teori Belajar
Sosial (kognitif sosial) (Bandura)
|
Individu
merupakan pemberi respons. Lingkungan yang mengontrol perilaku.
Anak belajar
dalam konteks sosial dengan model mengamati dan imitasi. Anak aktif
berkontribusi dalam belajar.
|
Kognitif
|
Teori Tahap
Kognitif Piaget
Teori Sosial
Budaya Vygotsky
Teori
Pemrosesan Informasi
|
Perubahan
kualitatif walaupun terjadi antara masa bayi dan remaja. Anak adalah
inisiator aktif dalam perkembangan.
Interaksi
sosial adalah inti dari perkembangan kognitif.
Manusia adalah pengolah simbol |
Kontekstual
|
Teori
Bioekologikal Bronfenbrenner
|
Perkembangan
terjadi melalui interaksi antara individu dan di sekeliling lima pengaruh
sistem kontekstual yang saling terkait, dari mikrosistem ke kronosistem
|
Evolusioner/Sosiobiologis
|
Teori
Kelekatan Bowlby
|
Manusia hidup
memiliki mekanisme adaptif untuk bertahan: menekankan periode kritis dan
sensitif; dasar evolusioner dan biologis untuk perilaku dan kecenderungan
terhadap belajar adalah penting.
|
2.2 Ulasan Materi
Bagaimana tahap-tahap perkembangan prenatal ?
Periode Zigot (sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua)
·
Bentuk zigot-sebesar
kepala peniti-tidak berubah karena tidak mempunyai sumber makanan dari luar;
hidupnya dipertahankan kuning telur.
·
Dengan berjalannya
zigot dari tuba Fallopi turun ke uterus, terjadi banyak pembelahan dan zigot
terbagi menjadi lapisan luar dan lapisan dalam.
·
Lapisan luar kemudian
berkembang menjadi plasenta (ari-ari), tali pusar, dan selaput pembungkus
janin; lapisan dalam berkembang menjadi manusia baru.
·
Sekitar sepuluh hari
setelah pembuahan, zigot tertanam di dalam dinding uterine.
Periode
Embrio (akhir
minggu kedua sampai akhir bulan kedua-berdasarkan perhitungan bulan)
·
Embrio berkembang
menjadi manusia dalam bentuk kecil
·
Terjadi perkembangan
besar, mula-mula di bagian kepala dan terakhir pada anggota tubuh.
·
Semua bagian tubuh yang
penting, baik bagian luar maupun dalam, sudah terbentuk.
·
Embrio mulai bergerak
di dalam uterus, dan terjadi gerakan-gerakan spontan dari anggota tubuh.
·
Placenta (ari-ari) tali
pusar dan selaput pembungkus janin berkembang; ketiganya melindungi dan memberi
makan embrio.
·
Pada akhir bulan kedua
prenatal, berat embrio rata-rata 1 ¼ ons dan panjannya 1 ½ inci.
Periode
Janin (akhir
bulan kedua-perhitungan menurut bulan-sampai lahir)
·
Terjadi perubahan pada
bagian-bagian tubuh yang telah terbentuk, baik dalam bentuk/rupa maupun
perubahan aktual, dan terjadi perubahan dalam fungsi. Tidak tampak
bentuk-bentuk baru pada saat ini.
·
Pada akhir bulan
ketiga, beberapa organ dalam cukup berkembang sehingga dapat mulai berfungsi.
Denyut jantung janin dapat diketahui sekitar minggu kelima belas.
·
Pada akhir bulan
kelima, berbagai organ dalam telah menempati posisi hampir seperti posisi di
dalam tubuh dewasa.
·
Sel-sel saraf, yang ada
sejak minggu ketiga, jumlahnya meningkat pesat selama bulan-bulan kedua,
ketiga, dan keempat. Apakah peningkatan pada saat ini akan terus berlangsung
atau tidak, bergantung pada kondisi di dalm tubuh ibu, seperti kekurangan gizi
yang sebaliknya mempengaruhi perkembangan sel saraf terutama dalam
berbulan-bulan terakhir periode prenatal.
·
Biasanya gerak-gerak
janin tampak pertama kali antara minggu kedelepan belas dan dua puluh. Kemudian meningkat cepat
sampai akhir bulan kesembilan dimana gerakan mulai berkembang karena penuhnya
pembungkus janin dan tekanan pada otak janin pada saat janin mengambil posisi
kepala di bawah di daerah pinggul dalam persiapan untuk lahir. Gerak-gerak
janin ini berlainan macamnya, yaitu menggelinding dan menendang, gerak pendek
atau cepat.
·
Pada akhir bulan
ketujuh, janin sudah cukup berkembang dan dapat hidup bila lahir sebelum
waktunya.
·
Pada akhir bulan
kedelapan, tubuh janin sudah lengkap terbentuk, meskipun lebih kecil
dibandingkan dengan bayi normal yang cukup bulannya
Bahaya Pada Masa Bayi
Karena
masa bayi merupakan dasar, maka masa itu khususnya merupakan masa yang paling
berbahaya. Bahaya itu dapat merupakan bahaya fisik dan psikologis atau
keduanya. Misalnya menangis secara berlebihan secara fisik dan psikologis dapat
merusak bayi dan suasana rumah. Hal ini menyebabkan gangguan
gastrointestinal,muntah-muntah, bangun di malam hari dan gangguan ketegangan
saraf. Juga menimbulkan perasaan kurang aman yang mempengaruhi perkembangan
kepribadian bayi.
·
Bahaya
Fisik
Bahaya fisik sangat parah bagi setiap bayi terutama
bayi prematur, bayi yang menderita kerusakan otak atau cacat-cacat lahir
lainnya
1.Kematian
Meredith telah melaporkan bahwa kematian lebih
banyak terjadi selama 3 bulan sesudahnya
dan kurang lebih dua pertiganya terjadi selama bulan pertama. Selama
tahun pertama kematian biasanya disebabkan oleh penyakit parah, sedangkan dalam
tahun kedua kematian lebih banyak terjadi karena kecelakaan.
2. Kematian Ranjang
Bayi yang kelihatannya sehat-sehat dan normal kadang-kadang
menjadi korban kematian yang mendadak dan tidak terduga biasanya terjadi
setelah periode tidur panjang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal ini
umum terjadi pada bayi yang mengalami ketidaknormalan dalam bernapas atau yang
memiliki penyakit kuning.
3.Penyakit
Meskipun bernar kematian bayi disebabkan beberapa
penyakit parah seperti gastrotensital atau komplikasi pernapasan namun sekarang
sudah mulai berkurang dikarenakan bayi telah diberi suntikan vaksinasi untuk
memperkebal tubuh.
4.Kecelakaan
Pada tahun pertama kecelakaan tidak banyak terjadi
karena bayi sangat terlindung dalam tempat tidur atau kereta tidurnya. Namun
dalam tahun kedua bayi dapat bergerak bebas dan tidak sangat dilindungi,
kecelakaan lebih sering terjadi. Seperti luka memar,luka garuk, pukulan atau
sobekan.
5.Kurangnya Gizi
Kekurangan gizi disebabkan kurangnya makan atau diet
yang tidak seimbang tidak saja dapat merusak pertumbuhan fisik, tetapi juga
merusak pertumbuhan mental, hal ini dapat menyebabkan bayi menderita banyak
penyakit.
·
Bahaya
Psikologis
1. Bahaya
dalam Berbicara
Kelambatan dalam berbicara seperti
halnya kelambatan dalam pengendalian motorik seperti serius dalam masa bayi
karena dalam masa bayi masa ini diletakkan dasar-dasar untuk berkomunikasi yang
nanti diperlukan dalam cakrawala sosial yang meluas.
2. Bahaya
Emosi
Kurangnya kasih sayang, tekanan
,terlampau banyak kasih sayang, dan emosi yang kuat merupakan salah satu contoh
bahaya emosi. Bayi tidak diberi kesempatan untuk mengalami emosi bayi yang
normal terutama kasih sayang, keinginan tahu dan kegembiraan. Tekanan yaitu
keadaan emosi kurang baik berlangsung lama seperti takut dan marah.
3. Bahaya
Bermain
Bermain
dalam masa bayi merupakan bahaya potensial, baik secara fisik maupun bahaya
psikologis. Banyak mainan dapat menimbulkan goresan, memar atau menyebabkan
bayi tercekik karena ada bagian yang lepas
Berikut ini adalah tahap-tahap atau proses terjadinya pembuahan
hingga terjadi hamil.
1.
Ovulasi
Didalam Ovarium wanita terdapat sebuah kantung berisi cairan yang dinamakan folikel. Didalam folikel terdapat sekelompok sel telur. Sekitar 2 minggu setelah menstruasi satu dari sekelompok sel telur didalam folikel tersebut akan melepaskan diri karena telah matang.
2. Masa Subur
- Hormon naik: Setelah sel telur terlepas
dari folikel, folikel akan berubah dan mengeluarkan melepaskan hormon
untuk mempersiapkan dengan menebalkan rahim untuk sel telur yang telah
matang.
- Perjalanan sel telur: Sel telur matang yang
melepaskan diri melakukan perjalanan dalam tuba falopi kurang lebih selama
24-48jam, pada masa inilah masa subur wanita. Pada masa inilah sel telur
siap dibuahi dan sebagai cara mempercepat kehamilan.
3. Pembuahan / Fertilisasi
- Tidak berhasil dibuahi: Jika selama dalam tuba falopi
tidak ada sperma yang membuahi sel telur, maka sel telur akan berjalan
terus ke Uterus. Hal ini mempertipis kembali lapisan rahim anda dan
menyebabkan hormon kembali normal. Dari sini periode menstruasi anda akan
berulang kembali.
- Sel Telur berhasil dibuahi: Jika ada sel sperma yang
berhasil masuk dalam tuba falopi dan berhasil membuahi sel telur maka sel
telur akan segera berubah dan tidak akan ada lagi sel sperma yang bisa
membuahi, jadi hanya satu sel sperma. Dari pembuahan ini akan langsung
terjadi proses pembentukan gen pada bayi termasuk penentuan jenis kelamin
laki-laki ataupun perempuan. Jika yang dibawa sel sperma adalah kromosom Y
maka bayi anda laki-laki, jika yang dibawa kromosom X maka bayi anda
berjenis kelamin perempuan.
4. Implantasi
Setelah
sel telur berhasil dibuahi, maka sel telur tersebut akan berjalan kedalam
rahim. Disinilah proses implantasi terjadi, dimana sel telur terbuahi tersebut
akan menempel pada dinding rahim. Pada proses penempelan ini ada beberapa
wanita akan mengalami pendarahan yang disebut sebagai pendarahan
implantasi. Pada proses ini sudah dikenali ciri-ciri awal kehamilan.
5. Hormon Kehamilan
Dari sinilah kemudian kehamilan
dapat diketahui. Karena meningkatnya hormone kehamilan yang disebut juga
sebagai hCG (Human chorionic gonadotropin).
Sebenarnya hCG sudah terbentuk sejak awal pembuahan terjadi, namun hormone ini
akan semakin meningkat dan cukup tinggi untuk dapat diketahui melalui tes
kehamilan pada minggu ketiga hingga keempat dari akhir terakhir periode
menstruasi. Pada peningkatan hormone kehamilan inilah yang kemudian menimbulkan
tanda da ciri-ciri awal hamil baik fisik maupun non fisik karena tubuh merespon
adanya kenaikan hormone kehamilan (hCG)
Berikut tahap-tahap perkembangan bayi dan balita :
- 0 – 3
Bulan
Berikut beberapa hal yang dilakukan bayi :
1. Belajar mengangkat kepala
2. Mengoceh spontan
3. Refleks menahan berbagai benda yang terdapat dalam gengaman tangan
4. Tersenyum apabila melihat orang yang dikenali
5. Melihat dan mengikuti objek dengan menggunakan mata
- 3 – 6
Bulan
Berikut beberapa hal yang dilakukan bayi :
1. Mengangkat kepala, dada dan bertumpu pada tangan
2. Terlentang dan tengkurap
3. Tertawa dan menjerit bila bermain
4. Belajar meraih benda
5. Melihat pada benda yang kecil
- 6 – 9 Bulan
Berikut beberapa hal yang dilakukan anak :
1. Belajar berjalan
2. Memasukkan benda kedalam mulut
3. Berbicara beberapa suku kata
4. Mengerti sebuah printah
5. Mengulang kata yang didengar
- 12 – 18 Bulan
Berikut beberapa hal yang dilakukan anak :
1. Bejalan
2. Makan dan minum sendiri sambil belajar
3. Berbicara 3-6 suku kata
4. Menggelindingkan bola
5. Memperlihatkan rasa cemburu ataupun bersaing
- 18-24 Bulan
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan anak :
1. Naik turun tangga
2. Naik kursi
3. Mampu menjawab pertanyaan
4. Berlari sambil membawa mainan
5. Mampu menyusun balok 3-4 buah
- 2 – 3 Tahun
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan anak :
1. Meniru pekerjaan orang
2. Meminta makanan atau minuman
3. Menunjuk makanan atau minuman yang diinginkan
4. Mampu menendang bola
5. Berlari
SEBAB-SEBAB
KETIDAKBAHAGIAAN PADA MASA BAYI
1.Kesehatan yang buruk
Bayi memiliki kesehatan
yang buruk baik sementara atau kronis. Tidak merasa normal sehingga cenderung
rewel dan mudah marah. Dalam kondisi ini tidak mungkin bayi akan merasa
bahagia.
2.Tumbuhnya gigi
Tumbuhnya gigi
menimbulkan rasa tidak enak secara berkala, ada kalanya benar-benar menyebabkan
rasa sakit. Bila dalam keadaan sakit atau tidak enak, bayi cenderung mudah
marah,rewel dan negatifvistik ini menyebabkan ia tidak bahagia.
3.Keinginan mandiri
Dengan meningkatnya
pengendalian terhadap tubuh, kebanyakan bayi menolak bantuan orang-orang lain
dan campur tangan pada saat mereka mencoba untuk mandiri. Ketidaksenangan ini
ditunjukkan dengan bersikap mogok atau marah-marah.
4.Meningkatnya
kebutuhan kasih sayang
Dengan bertambah
lamanya waktu jaga, bayi menghendaki perhatian lebih banyak dari orang-orang
lain. Kalau orang tua atau pengasuh lain tidak dapat memenuhi maka bayi menjadi
marah dan rewel. Ini mengakibatkan ia dihukum oleh orang tua atau pengasuh yang
ditafsirkan bahwa ia tidak dicintai dan tidak dikehendaki.
5.Kecewa dengan peran
orangtua
Pada saat bayi memasuki
tahun kedua tidak jarang orang tua yang agak kecewa dengan peran mereka sebagai
orang tua terutama mereka yang sebelumnya menganggungkan peran itu. Kekecewaan
ini diungkapkan dalam kurang hangatnya hubungan dengan bayi. Perubahan sikap
ini mudah dirasakan oleh bayi dan tidak disukai.
PERKEMBANGAN
FISIK PADA MASA KANAK-KANAK
·
Tinggi
·
Pertambahan tinggi
setiap tahunnya rata-rata tiga inci. Pada usia enam tahun tinggi anak rata-rata
46,6 inchi.
·
Berat
Pertambahan berat badan setiap tahunnya rata-rata tidak sampai lima pon. Pada usia enam tahun berat anak harus kurang lebih tujuh kali berat waktu lahir. Anak perempuan rata-rata beratnya 48,5 pon dan laki-laki 49 pon.
Pertambahan berat badan setiap tahunnya rata-rata tidak sampai lima pon. Pada usia enam tahun berat anak harus kurang lebih tujuh kali berat waktu lahir. Anak perempuan rata-rata beratnya 48,5 pon dan laki-laki 49 pon.
·
Perbandingan Tubuh
·
Perbandingan Tubuh
sangat berubah dan penampilan bayi tidak tampak lagi. Wajah tetap kecil tetapi
dagu tampak lebih jelas dan leher tampak lebih memanjang. Gumpalan pada
bagian-bagian tubuh berangsur-angsur berkurang
dan tubuh cenderung berbentuk kerucut dengan perut rata dan tidak
buncit, dada lebih bidang dan rata. Bahu lebih luas dan lebih persegi. Lengan dan
kaki lebih panjang dan lebih lurus.
·
Postur Tubuh
·
Perbedaan dalam postur
tubuh untuk pertama kali tampak jelas dalam awal kanak-kanak.nada yang
posturnya gemuk lembek arau endomorfik, ada yang berorot atau mesomorfik dan
ada lagi yang relatif kurus.
·
Tulang dan Otot
·
Tingkat pengerasan otot
bervariasi pada bagian-bagian tubuh mengikuti hukum perkembangan arah. Otot
menjadi lebih besar, lebih kuat dan lebih berat, sehingga anak tampak kurus
meskipun beratnya bertambah.
·
Lemak
·
Anak-anak cenderung
bertumbuh endormorfik lebih banyak jaringan lemaknya daripada jaringan otot
yang cenderung mesomorfik yang mempunyai jaringan otot lebih banyak daripada
jaringan lemaknya dan bertumbuk ektomorfik memiliki otot-otot yang kecil dan
sedikit jaringan lemak.
·
Gigi
·
Selama empat sampai
enam bulan pertama dari awal masa kanak-kanak empat gigi bayi yang terakhir
geraham belakang muncul. Selama setengah tahun terakhir gigi bayi mulai tanggal
dan digantikan oleh gigi tetap . yang mula-mula pas adalah gigi pertama kali
tumbuh yaitu gigi seri tengah. Bila masa awal kanak-kanak berakhir, pada umunya
bayi memiliki satu dua gigi yang tetap.
Emosi
yang umum pada masa awal kanak-kanak
1.Amarah.
Penyebab amarah yang
paling umum adalah pertengkaran mengenai permainan, tidak tercapainya keinginan
dan serangan yang hebat dari anak lain. Anak mengungkapkan rasa marah dengan
ledakan amarah yang ditandai dengan menangis,berteriak,menggertak,
menendang,melompat-lompat atau memukul.
2.Takut
Pembiasaan, peniruaan,
dan ingatan tentang pengalaman yang kurang menyenangkan berperan penting dalam
menimbulkan rasa takut, seperti cerita-cerita, gambar-gambar, acara radio dan
televisi, dan film-film dengan unsur yang menakutkan. Pada mulanya reaksi anak
terhadap rasa takut adalah panik, kemudian menjadi lebih khusus seperti lari,
menghindar, dan bersembunyi, menangis dan menghindari situasi yang menakutkan.
3.Cemburu
Anak menjadi cemburu
bahwa ia mengira bahwa minat dan perhatian orang tua beralih pada orang lain
dalam keluarganya. Biasanya adik yang baru lahir. Kecemburuannya secaran
terbuka seperti menunjukkan kembali perilaku seperti anak kecil, seperti
mengompol, pura-pura sakit atau menjadi nakal. Perilaku ini bertujuan untuk
menarik perhatian.
4.Ingin Tahu
Anak mempunyai rasa
ingin tahu terhadap hal yang baru dilihatnya, mengenai tubuhnya sendiri dan
tubuh orang lain. Reaksi pertamanya adalah bentuk penjelajahan sensor motorik
kemudian sebagai akibat dari tekanan sosial dan hukuman ia bereaksi dengan
bertanya.
5.Iri Hati
Anak-anak sering iri
hati mengenai kemampuan atau barang orang lain. Ditunjukkan dengan mengeluh
tentang barangnya sendiri dengan mengungkapkan keinginan untuk memiliki barang
seperti yang dimiliki orang lain.
6.Gembira
Anak-anak merasa
gembira karena sehat, situasi yang tidak layak bunyi yang tiba-tiba atau yang
tidak diharapkan bencana ringan dan membohongi orang lain dan berhasil
melakukan hal yang sulit. Anak mengungkapkan kegembiraan dengan tersenyum,
tertawa, bertepuk tangan, melompat-lompat atau memeluk benda/orang yang membuat
nya bahagia.
7.Sedih
Anak-anak merasa sedih
karena kehilangan segala sesuatu yang dicintai atau yang di anggap berharga
baginya. Anak mengungkapkan kesedihannya dengan menangis kehilangan terhadap
minat normalnya termasuk makan.
8.Kasih sayang
Anak-anak belajar
mencintai orang, binatang, atau benda yang menyenangkannya. Ia ungkapkan kasih
sayang secara lisan ditunjukkan dengan memeluk, menepuk, mencium.
BAB
III
3.1
Kesimpulan
Dari
hasil pembahasan tentang Psikologi
Perkembangan:Masa Prenatal sampai anak-anak, maka diambil kesimpulan :
1. Perkembangan
(Development) merujuk pada pola kelanjutan dan perubahan yang mungkin terjadi
pada seorang manusia selama perjalanan hidupnya. Sebagian besar perkembangan
meliputi pertumbuhan, sekali pun kemunduran menjadi bagian di dalamnya
(misalnya, kemampuan mengolah informasi menjadi lebih lambat pada orang dewasa
yang lebih tua).
2. Pola
dari perkembangan menjadi kompleks karena merupakan hasil dari beberapa proses:
1. Proses Fisik
2. Proses Kognitif
3. Peoses Sosial-Emosional
1. Proses Fisik
2. Proses Kognitif
3. Peoses Sosial-Emosional
3. Proses
terjadinya pembuahan :
1. Ovulasi
2. Masa Subur
3. Pembuahan/Fertilisasi
4. Implantasi
5. Homon kehamilan
1. Ovulasi
2. Masa Subur
3. Pembuahan/Fertilisasi
4. Implantasi
5. Homon kehamilan
4. Tahap
perkembangan prenatal :
1. Periode
Zigot
2. Periode
Embrio
3. Periode
Janin
5. Karena
masa bayi merupakan dasar, maka masa itu khususnya merupakan masa yang paling
berbahaya. Bahaya itu dapat merupakan bahaya fisik dan psikologis atau
keduanya. Misalnya menangis secara berlebihan secara fisik dan psikologis dapat
merusak bayi dan suasana rumah
6. Perkembangan
anak adalah bertambahnya kemampuan(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
pematangan. Di sini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,
jaringan tubuh, organ-organ dan sistem yang berkembang sedemikian rupa per-
kembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya.
3.2 Kritik dan Saran
Menyadari bahwa kami dari kelompok 3 Psikologi Umum C masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Menyadari bahwa kami dari kelompok 3 Psikologi Umum C masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Daftar
Pustaka
1.
King, Laura. 2010. Psikologi Umum : Sebuah Pandangan
Apresiatif. Jakarta: Salemba Humanika
2.
Hurlock, B.Elizabeth.
1980. Psikologi Perkembangan: Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta:Erlangga
3.
Carole Wade dan Carol
Tavris. 2008. Psikologi Edisi Kesembilan Jilid 1. Jakarta:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar