Sabtu, 08 April 2017

INTELIGENSI

                                               INTELIGENSI

Inteligensi → Keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradapatasi pada, dan belajar dari, pengalaman hidup sehari-hari.

Menurut David Wechsler, inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional.

Thorndike → kemampuan dalam memberikan respon yang baik dari pandangan kebenaran atau fakta.

Flynn → kemampuan berpikir secara abstrak dan kesiapan untuk belajar dari pengalaman.

Perbedaan pandangan awam dengan ahli
                           Awam                                                                        Ahli
  • Kemampuan praktis untuk pemecahan masalah              Kemampuan memecahkan masalah                                                                              
  •  Nalar yang baik                                                  → Mampu menunjukkan pengetahuan
  •   Melihat hubungan diantara berbagai hal                 mengenai masalah yang dihadapi
  •   Melihat aspek permasalahan secara                  → Mengambil keputusan tepat menyeluruh                                                        → Menyelesaikan masalah secara                   
  •   Pikiran terbuka                                                        optimal.                                                                                                                                      → Menunjukkan pikiran jernih 




               Awam                                                                               Ahli
 Kompetensi sosial                                                         Inteligensi  Praktis
Ø     Menerima orang lain seperti                           →  Tahu situasi
adanya                                                           →  Tahu cara mencapai tujuan
Ø    Mengakui kesalahan                                       →  Sadar terhadap dunia sekeliling
Ø   Tertarik pada masalah sosial                          →  Menunjukkan minat terhadap dunia
Ø   Tepat waktu bila berjanji                                      luar



v  Ciri perilaku-perilaku inteligen tinggi : kemampuan untuk memhami dan menyelesaikan problem mental dengan cepat, kemampuan mengingat, kreativitas tinggi dan imajinasi yang berkembang
v  Inteligen rendah : perilaku lamban, tidak cepat mengerti, kurang mampu menyelesaikan problem mental yang sederhana

Adapun faktor yang mempengaruhi intelegensi antara lain sebagai berikut:
Faktor Bawaan
Dimana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan. Oleh karena itu, di dalam satu kelas dapat dijumpai anak yang bodoh, agak pintar. Dan pintar sekali, meskipun mereka menerima pelajaran dan pelatihan yang sama.
Faktor Minat dan Pembawaan yang Khas
Dimana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan atau motif yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar,sehingga apa yang diminati oleh manusia dapat memberikan dorongan untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.
Faktor Pembentukan
Dimana pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. Di sini dapat dibedakan antara pembentukan yang direncanakan, seperti dilakukan di sekolah atau pembentukan yang tidak direncanakan, misalnya pengaruh alam sekitarnya.
Faktor Kematangan
Dimana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Setiap organ manusia baik fisik mauapun psikis, dapat dikatakan telah matang, jika ia telah tumbuh atau berkembang hingga mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing.
Oleh karena itu, tidak diherankan bila anak anak belum mampu mengerjakan atau memecahkan soal soal matematika di kelas empat sekolah dasar, karena soal soal itu masih terlampau sukar bagi anak. Organ tubuhnya dan fungsi jiwanya masih belum matang untuk menyelesaikan soal tersebut dan kematangan berhubungan erat dengan faktor umur.
Faktor Kebebasan
Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.

TES INTELIGENSI
o   Tes individual
→Tes Binet
Tahun 1904 Alfred Binet diminta pemerintah Perancis menyusun metode untuk identifikasi anak yang tidak mampu belajar di sekolah. Anak yang kurang mampu belajar di sekolah umum akan diahlikan ke sekolah khusus. Tahun 1905 berhasil disusun Skala 1905 terdiri dari 130 item.
Binet mengembangkan konsep : Mental Age (MA)→usia metal, level perkembangan mental individu yang berkaitan dengan perkembangan lain.
1912, Willian Stern menciptakan konsep Intellegence Quotient (IQ)=
IQ= MA/CA X 100

Jika usia mental sama dengan usia kronologis, IQ =100. Usia mental dapat berbeda dengan usia kronologis. Bila usia mental di atas usia kronologis maka IQ >100. Bila usia mental di bawah usia kronologis maka IQ < 100. Tes Binet untuk usia 2 tahun hinga dewasa.

→ Skala Wechsler
Tes lainnya yang banyak dipakai untuk menilai inteligensi murid dinamakan skala Wechsler yang dikembangkan oleh David Wechsler. Memperkenalkan IQ verbal dan IQ Performance. Wechsler Preschool and primary Scale of Intelligence-Revised (WPPSI-R) untuk menguji anak usia 4 sampai 6 tahun, Wechsler Intelligence Scale for Children-Revised (WISC-R) untuk anak dan remaja dari usia 6 hingga 16 tahun, dan Wechsler Adult Intelligence Scale-Revised (WAIS-R).

o   Tes kelompok
→Lorge-Thorndike Intelligence Tests
→Kuhlman-Anderson Intelligence Tests
→Otis-Lennon School Mental Abilities

Menginterpretasi Skor Tes Inteligensi
ü  Jauhi pandangan stereotip dan perkiraan negatif tentang murid
ü  Jangan gunakan tes IQ sebagai ukuran utama untuk kompetensi
ü  Berhati-hatilah dalam menginterpretasikan makna dan seluruh nilai IQ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Laras's Blog | Blogger Template by Enny Law