Pendidikan Prasekolah (3-6) Tahun
Yang dimaksud dengan anak usia dini atau anak prasekolah adalah mereka
yang berusia antara 3 sampai 6 tahun. Mereka biasanya mengikuti program
prasekolah atau kindergarten. Sedangkan di Indonesia umumnya mereka mengikuti
program tempat penitipan anak dan kelompok bermain (play group).
Karakteristik Anak Usia Dini
Anak usia dini sering
disebut sebagai golden age. Hal ini karena pada
masa ini pondasi otak manusia sedang dibangun, pondasi yang kuat akan
menghasilkan bangunan yang kuat dan tahan lama. Perkembangan anak pada tahap
pra sekolah dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu usia 2-3 tahun dan 4-6
tahun. Anak pada usia 2-3 tahun memiliki beberapa kesamaan karakteristik dengan
masa bayi (0-2 tahun). Mereka pada umumnya memiliki cirri-ciri sebagai berikut
:
1.
Secara fisik anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
2.
Sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada di sekitarnya, memiliki
observasi yang tajam dan keinginan keinginan belajar yang kuat
3.
Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa, diawali dengan berceloteh
4.
Mulai belajar mengembangkan emosi yang didasarkan pada bagaimana lingkungan
memperlakukan dia, sebab emosi bukan ditentukan oleh bawaan, namun lebih banyak
pada lingkungan.
Sedangkan menginjak usia
4 – 6 tahun karakteristik anak umumnya menunjukkan:
1.
Perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan berbagai kegiatan yang
sangat bermanfaat untuk pengembangan otot-otot kecil maupun besar.
2.
Perkembangan bahasa sudah mampu memahami pembicaraan orang lain dan mampu
mengungkapkan pikirannya dalam batas-batas tertentu
3.
Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat, ditunjukkan rasa ingin
tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar.
Snowman mengemukakan ciri-ciri anak usia
dini (3–6) tahun yang meliputi aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif anak.
Keempat ciri-ciri tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1.
Ciri fisik
1.
Anak pada umumnya sangat aktif. Mereka telah memiliki penguasaan (kontrol)
terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. Berikan
kesempatan pada anak untuk lari, memanjat dan melompat. Usahakan
kegiatan-kegiatan tersebut di atas sebanyak mungkin sesuai dengan kebutuhan
anak dan selalu dibawah pengawasan guru.
2.
Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang
cukup. Seringkali anak tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup.
Jadwal aktifitas yang tenang diperlukan anak.
3.
Otot-otot besar pada anak usia dini lebih berkembang dari pada kontrol
terhadap jari dan tangan. Oleh karena itu biasanya anak belum terampil
melakukan kegiatan yang rumit seperti misalnya mengikat tali sepatu.
4.
Anak masih mengalami kesulitan bila harus menfokuskan pandangannya pada
obyek-obyek yang ukurannya kecil. Itulah sebabnya koordinasi tangan kurang
sempurna.
5.
Walaupun tubuh anak ini lentur, tetapi tengkorak kepala anak yang
melindungi otak masih lunak.
6.
Anak perempuan lebih terampil dari pada anak laki-laki dalam mengerjakan
tugas yang bersifat praktis, khususnya motorik halus.
1.
Ciri sosial
1.
Pada umumnya anak cepat menyesuaikan diri secara sosial memiliki satu atau
dua sahabat, tetapi sahabat ini cepat berganti. Mereka umumnya dapat cepat
menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang
dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat
dari jenis kelamin yang berbeda.
2.
Kelompok bermainnya cenderung kecil dan tidak terlalu terorganisasi dengan
baik. Oleh karena kelompok tersebut cepat berganti-ganti.
3.
Anak lebih mudah sering kali bermian bersebelahan dengan anak yang
lebih besar. Perselisihan sering terjadi namun dengan cepat kemudian berbaikan
kembali.
4.
Telah menyadari peran jenis kelamin
2.
Ciri emosional
A.
Anak cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap
marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut.
B.
Iri hati pada anak usia dini sering terjadi, sering memperebutkan perhatian
guru.
3.
Ciri kognitif
A.
Anak pra sekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari mereka
senang berbicara, dan sebagian dari mereka juga dilatih untuk menjadi pendengar
yang baik.
B.
Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi, minat, kesempatan,
mengagumi dan kasih sayang.
Ciri – ciri perkembangan secara umum yaitu
:
1.
Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ
organ tubuh) dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan
berkreasi)
2.
Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi tubuh anak
beubah sesuai dengan fase perkembangannya) dan aspek psikis (perubahan
imajinasi dari fantasi kerealitas)
3.
Lenyapnya tanda tanda yang lama; tanda – tanda fisik (lenyapnya kelenjar
thymus (kelenjar anak anak) seiring bertambahnya usia aspek psikis (lenyapnya
gerak gerik kanak kanak dan perilaku impulsif).
4.
Diperolehnya tanda tanda yang baru; tanda tanda fisik (pergantian gigi dan
karakter seks pada usia remaja) tanda tanda psikis (berkembangnya rasa ingin
tahu tentang pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar